Macam Macam Bentuk Tanaman Lumut Kerak (Lichenes)

Macam Macam Bentuk Tanaman Lumut Kerak. Banyak lumut juga tumbuh sebagai epifit (epi – pada permukaan, phyte – tanaman) pada tanaman lain, terutama pada batang dan cabang-cabang pohon. Ketika tumbuh pada tanaman lain, lumut tidak parasit , mereka tidak mengkonsumsi bagian dari tanaman atau racun itu. Beberapa yang tinggal di tanah lumut, seperti anggota subgenus Cladina (lumut rusa), bagaimanapun, menghasilkan bahan kimia yang larut ke dalam tanah dan menghambat perkecambahan benih tanaman dan pertumbuhan tanaman muda.

Stabilitas dari mereka substrat merupakan faktor utama dari habitat lumut. Kebanyakan lumut tumbuh di permukaan batu stabil atau kulit pohon tua, tetapi banyak orang lain tumbuh di tanah dan pasir (gambar 2). Dalam kasus ini yang terakhir, lumut seringkali merupakan bagian penting dari stabilisasi tanah, memang, dalam beberapa ekosistem gurun, vaskuler (lebih tinggi) tanaman benih tidak bisa menjadi didirikan kecuali di tempat-tempat di mana kerak lumut menstabilkan pasir dan membantu mempertahankan air.


Tanaman Lumut Kerak Lichenes

Hutan Dengan Tanah Lichen-Cover Habitat Lichenes tersebut memulai pembentukan tanah dengan melapukkan pohon dan batu-batuan serta dalam proses terjadinya tanah. Lichenes sangat tahan terhadap kekeringan. Jenis-jenis Lichen yang hidup pada bebatuan pada musim kering berkerut sampai terlepas alasnya tetapi organisme tersebut tidak mati dan hanya berada dalam hidup laten dormancy. Jika segera mendapat air maka tubuh tumbuhan yang telah kering tersebut mulai menunjukkanbentuk daun aktivitasnya kembali. Pertumbuhan talusnya sangat lambat. Ukuran tubbuhnya dalam satu tahun tidak mencapai 1 cm. badan buah yang baru akan tumbuh setelah Lichen mengadakan pertumbuhan vegetatif selama bertahun-tahun. Beberapa lumut memiliki aspek daun (lumut foliose), yang lain menutupi substrat seperti kerak (lichen crustose), yang lain seperti genus Ramalina mengadopsi bentuk semak (lumut fruticose), dan ada lumut gelatin seperti genus Collema. Pertumbuhan lumut kerak memperlihatkan beberapa macam bentuk morfologi yang berbeda, yang dikenal sebagai:


Foliose (bentuk daun)

Thallusnya berbentuk lembaran dan mudah   dipisahkan dari substratnya. Membentuk bercak pada batu, dinding dan kulit kayu pohon tropika. Permukaan bawah melekat pada substrat dan permukaan atas merupakan tempat fotosintesis. Jenis ini tumbuh dengan garis tengah mencapai 15-40 cm Crustose. Bentuknya datar seperti kerak. Tumbuh pada batu, berbentuk seperti coret-coret kecil dan pada batang kayu yang sudah mati.


  • Squamulose

Lichen ini memiliki lobus-lobus seperti sisik, lobus ini disebut squamulus yang biasanya berukuran kecil dan saling bertindih dansering memiliki struktur tubuh buah yang disebut podetia. Squamulose lumut pada Cladonia carneola

  • Fruticose

Thallus tegak mirip perdu. Tumbuh menempel pada substrat oleh satu atau lebih akar. Beberapa jenis dari lumut ini mempunyai kandungan antibiotik dan anti kanker.

  • Lumut Kerak Berfilamen

Lumut ini tampak seperti kapas wol. Tumbuh pada kulit kayu pohon dan perdu, berwarna jingga kekuningan atau hijau cerah. Apabila kita sayat tipis tubuh lumut kerak, kemudian diamati di bawah mikroskop, maka akan terlihat adanya jalinan hifa/misellium jamur yang teratur dan dilapisan permukaan terdapat kelompok alga bersel satu, yang terdapat disela-sela jalinan hifa. Anatomi lumut kerak Struktur morfologi dalam (anatomi) diwakili oleh jenis foliose, karena jenis ini mempunyai empat bagian tubuh yang dapat diamati secara jelas yaitu:


  • Lapisan Luar (korteks) Lapisan ini tersusun atas sel-sel jamur yang rapat dan kuat, menjaga agar lumut kerak tetap dapat tumbuh. Berupa jalinan yang padat disebut pseudoparenchyma dari hifa jamurnya. Sel ini saling mengisi dengan material yang berupa gelatin. Bagian ini tebal dan berguna untuk perlindungan. Daerah alga, merupakan lapisan biru atau biru hijau yang terletak di bawah korteks atas. Bagian ini terdiri dari jalinan hifa yang longgar. Diantara hifa-hifa itu terdapat sel-sel hijau, yaitu Gleocapsa, Nostoc,Rivularia dan Chrorella.
  • Lapisan thallus untuk tempat fotosintesa disebut lapisan gonidial sebagai organ reproduksi. Lapisan Gonidium Merupakan lapisan yang mengandung ganggang yang menghasilkan makanan dengan berfotosintesis. Terdiri dari lapisan hifa yang berjalinan membentuk suatu bagian tengah yang luas dan longgar. Hifa jamur pada bagian ini tersebar ke segala arah dan biasanya mempunyai dinding yang tebal. Hifa pada bagian yang lebih dalam lagi tersebar di sepanjang sumbu yang tebal pada bagian atas dan tipis pada bagian ujungnya. Dengan demikian lapisan tadi membentuk suatu untaian hubungan antara dua pembuluh.
  • Lapisan Empulur Tersusun atas sel-sel jamur yang tidak rapat, berfungsi untuk menyimpan persediaan air dan tempat terjadinya perkembangbiakan. Pada kelompok lumut kerak berdaun (foliose) dan perdu (fruticose) memiliki korteks bawah yang susunannya sama dengan korteks atas, tetapi menghasilkan sel-sel tertentu untuk menempel pada substirat atau dikenal sebagai rizoid. Korteks bawah Lapisan ini terdiri dari struktur hifa yang sangat padat dan membentang secara vertikal terhadap permukaan thallus atau sejajar dengan kulit bagian luar.
  • Korteks bawah ini sering berupa sebuah akar (rhizines) .Ada beberapa jenis lichenes tidak mempunyai korteks bawah. Dan bagian ini digantikan oleh lembaran tipis yang terdiri dari hypothallus yang fungsinya sebagai proteksi. Dari potongan melintang Physcia sp. terlihat lapisan hijau sel-sel alga dan rhizines coklat bercabang pada bagian bawah. Bagian tengah yang berwarna putih terdiri dari sel-sel jaringan jamur yang disebut medulla. Struktur pipih pada bagian atas dan kanan disebut apothecia dan lapisan coklat di atasnya disusun oleh asci, yaitu bagian dari ascomycete yang megandung spora jamur. Struktur tubuh lichenes secara vegetatif terdiri dari:
  • Soredia. Soredia terdapat pada bagian medulla yang keluar melalui celah kulit sehingga soredia dapat dilihat dengan mudah. Pembiakan berlangsung dengan perantaraan soredia yag diterbangkan angin dan akan tumbuh pada kondisi yang sesuai menjadi tumbuhan licenes yang baru. Soredia itu sendiri merupakan kelompok kecil sel-sel gangang yang sedang membelah dan diselubungi benang-benang miselium menjadi satu badan yang dapat terlepas dari induknya. Soredia ini terdapat di dalam soralum.

Isidia
Isdia berbentuk silinder, bercabang seperti jari tangan dan terdapat pada dan tingginya antara 0,5 – 3 m ìkulit luar. Diamaternya 0,01 – 0,03 m. Berdasarkan kemampuannya bergabung dengan thallus, maka dalam media perkembangbiakan, isidia akan menambah luas permukaan luarnya. Sebanyak 25 – 30 % dari spesies foliose dan fructicose mempunyai isidia. Proses pembentukan isidia belum diketahui, tetapi dianggap sebagai faktor genetika.


  • Lobula

Lobula merupakan pertumbuhan lanjutan dari tahlus lichenes yang sering dihasilkan di sepanjang batas sisi kulit luar. Lobula ini dapat berkembang dengan baik pada jenis foliose, Genus Anaptycia, Neproma, Parmelia dan Peltigera. Lobula sangat sukar dibedakan dengan isidia.

  • Rhizines

Rhizines merupakan untaian yang menyatu dari hifa yang berwarna kehitam-hitaman yang muncul dari kulit bagian bawah (korteks bawah) dan mengikat thallus ke bagian dalam. Ada dua jenis rhizines yaitu bercabang seperti pada Ctraria, Physcia dan Parmelia dan yang tidak bercanag terdapat pada Anaptycis dan beberapa Parmelia.
Tomentum
Tomentum memiliki kepadatan yang kurang dari rhizines dan merupakan lembaran serat dari rangkaian akar atau untaian yang renggang. Biasanya muncul pada lapisan bawah seperti pada Collemataceae, Peltigeraceae dan Stictaceae.

  • Cilia

Cilia berbentuk seperti rambut, menyerupai untaian karbon dari hifa yang muncul di sepanjang sisi kulit. Cilia berhubungan dengan rhizines dan hanya berbeda pada cara tumbuh saja.

  • Cyphellae dan Pseudocyphellae

Cypellae berbentuk rongga bulat yang agak besar serta terdapat pada korteks bawah dan hanya dijumpai pada genus Sticta. Pseudocyphellae dan mempunyai ukuran yang lebih kecil dari cyphellae yaitu sekittar 1 m terdapat pada korteks bawah spesies Cetraria, Cetralia, Parmelia dan Pasudocyphellaria. Rongga ini berfungsi sebagai alat pernafasan atau pertukaran udara.

  • Cephalodia

Cephalodia merupakan pertumbuhan lanjutan dari thallus yang terdiri dari alga-alga yangg berbeda dari inangnya. Pada jenis peltigera aphthosa, cephalodia mulai muncul ketika Nostoc jatuh pada permukaan thallus dan terjaring oleh hifa cephalodia yang berisikan Nostoc biru kehijauan. Jenis ini mampu menyediakan nitrogen thallus seperti Peltigera, Lecanora,Stereocaulon, Lecidea dan beberapa jenis crustose lain. Struktur sel Di dalam sel lichenes terdapat sel-sel alga yang berperan dalam pembentukan makanan karena dapat melakukan fotosintesis. Untuk bagian-bagian lainnya sama seperti pada jamur karena lichenes merupakan penyusun utama tubuh lichenes. Tubuh talus Lichen sangat berbeda dari Fungi dan Alga lainnya. Jenis ini merupakan tumbuhan dengan bentuk dan pertumbuhan yang sederhana. Reproduksinya dapat melalui aseksual, vegetative, dan seksual. Reproduksi secara aseksula umunya dilakukan oleh tipe Fructiose Lichen. Fructiose Lichen dapat dengan mudah melakukan fragmentasi. Sebagian besar fragmentasi tersebut dilakukan saat musim kering atau saat talus pada Lichen mengalami kekeringan dan memulai pertumbuhannya ketika mulai terdapat embun. Lichen yang berkembang biak dengan cara vegetatif yaitu sebagai berikut :

Sebagian talus memisahkan diri yang kemudian akan berkembang menjadi individu baru.

Perkembangbiakan melalui soredia. Soredia adalah kelompok sel-sel ganggang yang sedang membelah diselubungi oleh hifa-hifa Fungi. Soredia ini sering terbentuk dalam bagian khusus dari talus yang mempunyai batas-batas yang jelas yaitu sorala.
Perkembangbiakan dengan spora Fungi yang hanya menghasilkan Lichenes baru jika Fungi tersebut dapat menemukan partner alga yang cocok. Perkembangbiakan secara seksual umunya terjadi pada Basidiolichen. Perkembangbiakan ini melalui spora yang dihasilkan oleh hifa-hifa Fungi yang kemudian bertemu dengan partner alga yang cocok maka akan terjadi se*ual fusion dan pembelahan meiosis. Perkembangbiakan lumut kerak dapat dilakukan dengan dua cara, yaitu vegetatif dan generatif.
Reproduksi Vegetatif
Dilakukan dengan cara fragmentasi soredium. Jika Soredium terlepas, kemudian terbawa angin atau air dan tumbuh di tempat lain. Lichenes yang berkembang biak dengan cara vegetatif yaitu sebagai berikut :

Sebagian talus memisahkan diri yang kemudian akan berkembang menjadi individu baru.

Perkembangbiakan melalui soredia. Soredia adalah kelompok sel-sel ganggang yang sedang membelah diselubungi oleh hifa-hifa Fungi. Soredia ini sering terbentuk dalam bagian khusus dari talus yang mempunyai batas-batas yang jelas yaitu sorala.
Perkembangbiakan dengan spora Fungi yang hanya menghasilkan Lichenes baru jika Fungi tersebut dapat menemukan partner alga yang cocok.
Perkembangbiakan secara seksual umumnya terjadi pada Basidiolichen. Perkembangbiakan ini melalui spora yang dihasilkan oleh hifa-hifa Fungi yang kemudian bertemu dengan partner alga yang cocok maka akan terjadi se*ual fusion dan pembelahan meiosis.

Sekian dari Macam Macam Bentuk Tanaman Lumut Kerak (Lichenes) semoga dapat bermanfaat dan baca juga artikel terkait di bawah ini

0 Response to "Macam Macam Bentuk Tanaman Lumut Kerak (Lichenes)"

Post a Comment

Iklan Atas Artikel

Iklan Tengah Artikel 1

Iklan Tengah Artikel 2

Iklan Bawah Artikel